Saya adalah hesty. Hesty Puspa Rini.
kini dengan lantang saya dapat menjawab pertanyaan "siapa kamu ?" yang dilontarkan banyak pihak yang telah menyakiti hati dan perasaan saya terdalam.
mungkin saya sering "nyerempet" membicarakan masa SMP saya.
ya, masa yang mengenaskan untuk saya.
masa dimana kebebasan saya terenggut dengan cara menyakitkan!
mengingatnya saja membuat saya tersenyum pahit.
ironis.
saat dimana semua anak-anak SMP seusia saya memiliki banyak teman dan jalan-jalan ke berbagai tempat dan saya sibuk membuat diri saya dihargai, minimal dipandang sebagai Hesty. bukan sebagai anak dari Bu Wulan.
mama saya seorang guru SD di tempat yang sama dengan saya.
menangis sudah menjadi kebiasaan saya setiap pulang sekolah.
bahkan tiap pagi hanya 1 doa saya "Ya Tuhan, semoga hari ini indah."
jangankan kata sahabat, kata teman saja sepertinya asing untuk saya.
saya benar-benar MUAK dengan keadaan saya itu.
saya BOSAN dan ingin memberontak!
hati saya sakit sekali.
pengkhianatan demi pengkhianatan datang tak kunjung henti bahkan tanpa jeda!
Ya Tuhan saya benar-benar rapuh dan sakiittt!
Lulus SMP adalah satu-satunya harapan saya.
supaya bisa pisah dengan mereka-mereka si brengsek yang membuat masa SMP ku suram!
sewaktu ditanya mama saya mau masuk SMA mana, saya diam.
saya bingung.
mama saya tidak pernah tau kesakithatian saya akan masa itu.
mama menyarankan 2 SMA swasta dan 1 SMA negeri.
SMA dimana hampir semua teman SMP saya mendaftar.
saya menelan ludah dan tersenyum kecut.
dan hanya menjawab "nanti hesty pikirin lagi"
namun saya tak kunjung memberi jawaban sehingga membuat mama saya jengkel.
mama mengambil formulir salah satu SMA swasta ternama yang pernah disarankannya.
ya, sekolah dimana banyak teman SMP saya mendaftar.
namun saya tak sampai hati menolak mama.
lagipula mubazir kan kalo saya gak ikut test padahal sudah beli formulir.
mahal lagi!
akhirnya saya ikut test, dengan terpaksa.
namun hasil tak terduga, saya diterima!
saya pusing tujuh keliling!
gimana saya menyampaikan saya gak minat sama sekolah itu.
ya, meskipun sekolah ternama!
akhirnya saya bilang saya mau mencoba di negeri.
namun sekolah swasta itu meminta membayar dulu uang gedung sebanyak hampir 15 juta.
pada hari dimana mama akan membayarkan uang itu, saya membulatkan tekad untuk tegas.
saya bilang saya mau di negeri saja jadi mama gak perlu repot-repot membayar uang sebanyak itu.
awalnya mama ragu.
namun muncul pertanyaan saya untuk mama
"ma, mama percaya gak sama kemampuan hesty?
kalo hesty aja bisa diterima di SMA bagus itu, berarti hesty juga bisa diterima di negeri kan ?"
mama tersenyum.
ya, mama pasti percaya kemampuan saya!
saya belajar keras agar mama tidak kecewa.
dan akhirnya saat ujian masuk SMA Negeri 3 Bekasi, dengan mudah saya bisa mengerjakannya.
tapi masih ada ketakutan di hati saya.
takut mengecewakan mama.
ditambah lagi saya melihat banyak yang menangis karena tidak diterima.
dengan keringat dingin, saya mencari nama saya dibalik banyaknya nama yang tercantum.
dan ada nama saya,
Hesty Puspa Rini.
saya berhasil!
mama mengucap syukur yang sebesar-besarnya dan bangga pada saya.
hari pertama ke sekolah, yang saya lakukan pertama kali adalah mengecek nama-nama siswa-siswi SMA ini untuk memastikan saya tidak satu sekolah dengan salah satu dari para jahanam semasa SMP saya.
dan saya tersenyum lebar karena memang tidak ada!
senangnyaaaa.
masa SMA saya tidak melulu menyakitkan seperti masa SMP saya.
(dan saat ini saya mulai jijik menyebutnya masa SMP saya, saya lebih senang menyebutnya masa mengenaskan saya)
saya memang pernah dikhianati lagi.
dipermainkan oleh kata persahabatan.
saya benci itu!
namun saya sudah belajar dari masa lalu dan lebih cepat bangkit dan pulih.
dan masa kuliah saya.
saya bisa menyebutnya LUAR BIASA!
Tuhan mengganti masa mengenaskan saya dengan masa menyenangkan dan indah.
dan saat ini sambil tersenyum saya dapat berkata I LOVE PROCESS IN MY LIFE.
"hidup butuh luka untuk menjadi tegar.
hidup butuh derita untuk mengerti makna hidup.
hidup butuh penghinaan untuk menjadi kuat.
hidup butuh hati yang hancur untuk mengerti caranya bangkit.
dan hidup butuh Tuhan untuk menjadikan semuanya indah"
dan saya percaya itu.
saya menarik nafas panjang dan dengan bangga saya dapat berkata SAYA SUDAH PULIH. SAYA ADALAH HESTY. HESTY PUSPA RINI. yang mungkin kalian benci dulu.